PEMBENTUKAN ANAK USIA DINI YANG BERKUALITAS
PEMBENTUKAN ANAK USIA DINI YANG BERKUALITAS
FINTI ANNISA
Program Studi PG-PAUD Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
Nama saya Finti Annisa, saya tinggal di Keerom, Arso. Lahir pada tanggal 27 Oktober 1999. Anak ke 1 dari 3 bersaudara. Ibu saya bernama Suwarti dan Bapak saya bernama Arifin. Saya alumni dari SMA N 1 Arso dan lulus pada tahun 2018. Saya memiliki pengalaman kerja di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Arso 8 .
Menurut saya, pendidikan anak usia dini memiliki banyak manfaat yang bisa diambil di antaranya yaitu mengenalkan anak terhadap instrument pendidikan. Sebelum memasuki dunia pendidikan anak-anak tidak mengenal apa itu kelas, bagaimana suasana di dalamnya, apa itu guru, dan bagaimana cara bersosialisasi dengan teman-temannya . mereka yang mendapatkan pendidikan paud pada umumnya berada di bawah umur lima tahun dimana usia itu adalah Golden Age. Golden age adalah masa-masa emas, dimana otak anak sedang dalam masa perkembangan yang optimal. Pada masa-masa inilah otak bisa berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu, memberikan pendidikan anak usia dini kepada anak-anak sangatlah penting, sebelum masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar (SD). Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar di sekolah .
Pada tahun 2018 saat saya mengantar adik ke salah satu sekolah TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL ARSO 8. Saya bertemu dengan ibu kepala sekolah dari TK AISYIYAH yaitu ibu Suprihatin. Ia mengenalkan saya apa itu PAUD dan apa itu TK Aisyiyah. Sejak saat itu saya tertarik untuk lebih mengenal dan lebih tau apa itu PAUD dan apa itu TK Aisyiyah. Sejak saat itu saya berfikir untuk menerima tawaran ibu Suprihatin untuk mengajar di TK AisyiyaH ARSO 8. . Seiring dengan berjalannya waktu saya mengerti cara berbicara dengan anak-anak mengajaknya bermain, mengajaknya bernyayi . lalu ibu suprihatin menyarankanku untuk belajar mengajar di TK Aisyiyah. Mengajar di TK menjadikan saya lebih banyak pengetahuan dan lebih banyak pengalaman tentang ana usia dini.
Dengan alasan pengabdian, pengembangan diri, dan cita-cita saya mengikuti pendaftaran beasiswa kuliah dari Kemendikbud. Saya pun mendaftarkan diri untuk menjadi calon mahasiswa beasiswa. Alhamdulillah, beberapa bulan kemudian saya mendapatkan kabar bahwa saya di terima menjadi calon mahasiswa beasiswa dari kemendikbud. Selama saya mengajar di TK Aisyiyah saya sangat menyadari membentuk pendidikan anak usia dini yang berkualitas membutuhkan keahlian dalam mengajar di bidang PAUD dan juga berkembang dibidangnya. Hal ini sangat mempengaruhi belajar dan mengajar. Pada awalnya saya merasa menjadi guru paud itu mudah, namun setelah saya masuk di TK Aisyiyah mendidik seorang anak harus bersabar dan juga penuh dengan kasih sayang dalam mengajarkan satu hal seperti bernyayi dan juga menari.
Sekarang saya menjadi mahasiswi di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, saat pertama saya melihat kampus ini saya cukup tertegan dan kagum karena kampus ini sangat bersih dan juga sangat nyaman dan juga orang-orang yang sangat ramah dan sopan santun. Saya mengikuti organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadyah). Selama mengikuti IMM, saya dibimbing dan juga diarahkan tentang keagamaan menurut saya ini sangat berkesan dan juga menambah pengalaman saya selama menjadi mahasiswa di unimuda sorong ini dan mengubah saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi dikemudian harinya
Saat ini, selain kuliah saya juga menbdikan diri untuk mengajar di PAUD Alam Mentari, saat pertama saya berfikir bahwa semua sekolah itu sama saja, namun saat saya mulai mulai mengenal PAUD Alam Mentari saya merasa ada yang berbeda dari cara mengajar dan penyampaian. Alhamdulillah saya mendapatkan pelajaran lagi dari PAUD Alam Mentari. Selama saya mengajar disini saya mendapatkan bayak pengalaman-pengalaman yang mebuat saya lebih baik lagi dalam mendidik dan mengajarkan anak-anak pendidikan di usia dini.
Selama kuliah di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong saya aktif dalam setiap kegiatan tentang PAUD dan juga berperan aktif dalam setiap kegiatan ataupun organisasi tentang kepaudan menjadikan saya mendapatkan banyak pengalaman dan juga ilmu tentang keislaman dan juga tentang kepaudan. Awalnya saya merasa saya tidak akan melanjutkan pendidikan saya ke jenjang perkuliahan karena keterbatasan ekonomi. Namun setelah saya mendapatkan kesempatan beasiswa unggulan, saya tidak akan menyiayiakan kesempatan yang sangat baik yang diberikan Tuhan kepada saya, target saya lulus tepat waktu adalah harga mati.
Kemudian rencana saya setelah lulus adalah saya akan kembali di kampung saya di Keerom Papua mengabdi untuk Muhammadiyah, untuk bangsa dan negara, khususnya untuk tanah Papua. Saya akan menjadi guru yang dapat memberi teladan dan berkompeten dalam mendidik mengajarkan anak-anak untuk menciptakan generasi-generasi yang unggul dan juga dan juga berprestasi dalam setiap bidang. Selanjutnya menjadikan sekolah tempat saya mengajar menjadi sekolah yang harmonis dan ramah, sekolah yang berprestasi.
Dari lubuk hati yang paling dalam, secara pribadi dan keluarga saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepada Kemendikbud Republik Indonesia yang telah memperhatikan kami anak negeri yang mengabdi di ujung Indonesia ini, dengan segala keterbatasan, namun semangat dan motivasi akan tetap membara. Telah mewujudkan cita-cita saya anak seseorang yang tidak, mampu, yang sering ditertawakan oleh tetangga dan orang lain karena menyekolahkan anak-anaknya, walau hanya mampu sampai jenjang SMA, untuk menjadi seseorang mahasiswa. Menjadi seorang mahasiswa saja, sungguh saya sudah sangat senang. Oleh karena itu saya akan komitmen untuk memanfaatkan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya.
Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PP Aisyiyah yang telah membantu saya untuk meraih beasiswa ini. Saya bangga menjadi bagain dari Aisyiyah, bagian dari Muhammadiyah, karena di Papua Aisyiyah dan Muhammadiyah tidak banyak berkoar-koar tentang NKRI harga mati, cinta tanah air, toleransi, dll, karena peringkat Aisyiyah dan Muhammadiyah bukan pada tataran verbal, tetapi sudah mengimplementasikannya. Dampaknya adalah Aisyiah dan Muhammadiyah diterima oleh semua kalangan di Tanah Papua, khusunya Provinsi Papua Barat. Aisyah dan Muhammadiyah adalah bagian dari gerakan saya, bagian dari hidup saya.
Sekali lagi saya sampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda dan Bunda saya Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Aisyiyah. Kemudian cita-cita terbesar saya selanjutnya adalah bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhajir Efendi, (walaupun ini hanya mimpi, tapi saya percaya akan kekuatan doa) untuk berterima kasih, mencium tangan beliau, meluapkan segala kebahagiaan kepada beliau. Semoga Allah mengabulkannya, menjaga dan melindungi beliau, amin.