MENGENAL KARAKTER DAN KECENDERUNGAN ANAK
MENGENAL KARAKTER DAN KECENDERUNGAN ANAK
Tasya Ramadhani Jamal Ahary
Program Studi PG-PAUD Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
Nama saya Taya Ramadhani jamal Ahary, saat ini saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Sorong. Saya lahir di Kendari 25 Desember 1999. Anak ke 3 dari 4 bersaudara. Saya lulus pada tahun 2018 dan mulai menjadi guru di PAUD Kuncup Melati Aisyiyah selama 1 tahun. Sebelumnya saya diterima di Dirgantara Flight School, tetapi saya menolak lanjut sekolah tersebut, karena saya lebih memilih menjadi guru PAUD. Saya mulai mengajar dan bertemu anak-anak yang sangat aktif bermain dan bercerita, disitu saya mulai terbiasa dengan anak-anak. Berdiri dan bercerita di depan anak-anak, mengajak mereka untuk bernyanyi, berhitung, menyebutkan huruf-huruf.
Pengalam pada saat saya mengajar ada murid baru bernama Inayah, Dia di TK A sedangkan saya di TK B, hari pertama dia sekolah baik-baik saja, beberapa hari kemudian dia menangis ketika hendak memasuki kelasnya, begitu juga di hari-hari berikutnya Inayah setiap hari menangis, waktu ditanya kenapa Inayah menangis, katanya saya capek mau tidur, tapi dia tidak mau dikelasnya, terpaksa kita ajak dia ke kelas sebelah, Inayah berhenti menangis.
Besoknya lagi Inayah datang dan menangis tidak mau turun dari motor, kita paksa dia turun, di Tanya lagi sama ibu guru, kenapa Inayah tidak mau sekolah, dia terus menangis ketika melihat guru kelasnya. Kata orang tuanya, Inayah tidak bisa dengar suara keras, ternyata ibu guru Inayah pernah menegur Inayah karena dia membuang makanan. Inayah tidak mau lagi di kelasnya sudah dibujuk berulang kali dia tidak mau, Inayah maunya belajar di kelas saya. Karena pada saat saya mengajar saya selalu tersenyum di hadapan mereka, apapun kondisi saya dan kondisi anak-anak.
PAUD adalah investasi yang sangat besar bagi keluarga dan juga bangsa. Anak-anak adalah generasi penerus keluarga dan sekaligus penerus bangsa. Betapa bahagianya orangtua yang melihat anak-anaknya berhasil, baik dalam pendidikan, berkeluarga, bermasyarakat, maupun berkarya. Sebaliknya orang tua akan sedih jika melihat anak-anaknya gagal dalam pendidikan kehidupannya. Betapa hancur perasaan orangtua ketika mendengar anaknya di tangkap polisi dan masuk penjara karena melakukan kejahatan. Disini paud menjadi sangat penting bagi setiap keluarga demi menciptakan generasi penerus keluarga yang baik dan berhasil.
Anak adalah penerus bangsa. Merekalah yang kelak membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, yang tidak tertinggal dari bangsa lain. Masa depan bangsa sangat di tentukan oleh pendidikan yang diberikan kepada anak-anak kita. Oleh karena itu PAUD merupakan investasi bangsa yang sangat berharga dan sekaligus merupakan infestasi bagi pendidikan selanjutnya. Harapan saya di seluruh Indonesia harus serius mengembangkan PAUD dan mengajak guru PAUD untuk masuk ke jenjang yang lebih optimis untuk membimbing anak-anak bangsa.
Masa kuliah memang masa yang paling menyenangkan. Banyak hal baru yang di dapatkan selama mengenyam pendidikan di kampus Unimuda Sorong. Mulai dari teman yang datang dari berbagai kultur dan daerah yang berbeda-beda , pengetahuan yang semakin luas sampai hal-hal yang tidak saya prediksi sebelumnya saat masa SMA. Namun kadang kehidupan kuliah itu menyenangkan itu menjadikan kita larut dalam kesenangan semata akhirnya kita lupa bahwa tujuan kita kuliah yaitu untuk meraih kehidupan masa depan yang lebih baik. Jangan ragu untuk memulai segala sesuatu, mulailah semuanya dengan menuliskan sebuah rencana tujuan hidup. Tujuan saya lakukan ketika kuliah, saya tingkatkan lagi semangat belajar dan saya ingin mejadi Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang hebat. Saat perkuliahan berlangsung saya merasakan sangat nyaman dan betapa beruntungnya saya mengambil Program Studi PG-PAUD, karena hanya mendapatkan pembelajaran tentang menjadi guru paud yang profesional.
Saya sadar betul bahwa ilmu pengetahuan tidak cukup didapatkan hanya di dalam kelas saja. Oleh karena itu saya mengikuti Darul Arqom Dasar untuk bisa menjadi anggota organisasi IMM. DAD dilaksanakan selama 4 hari, tidur di kampus dan Alhamdulillah selama mengikuti kegiatan DAD saya mendapatkan banyak pengalaman, banyak pengetahuan, dan banyak teman yang baru.
Saat ini sambal kuliah saya membantu mengajar di PAUD Alam Mentari Kabupaten Sorong, karena di PAUD tersebut sangat kekuarangan guru. Kegiatan mengajar ini saya lakukan sebagai panggilan hati, dilakukan secara suka rela, sebagai tanggung jawab moral dan akademis, serta rasa terima kasih kepada Kemendikbud Republik Indonesia yang telah menfasilitasi beasiswa unggulan ini. Karena bagi saya pengabdian itu, tidak harus dilaknakan ketika selesai kuliah, tetapi waktu kuliah pun kita bisa mengabdi, tentunya dengan tidak mengesampingkan tugas dan tanggung jawab kuliah.
Anak PAUD memiliki yang bermacam-macam, sehingga guru PAUD dituntut untuk bersabar, sabar, kreatif, dan bagaimana menghadapi anak yang aktif ataupun anak yang pendiam. Hakikat menjadi seorang pendidik adalah tugas istimewa, pendidik bisa melahirkan beberapa profesi diantaranya dokter, polisi, arsitek, perawat, dan sebagainya. Selaras dengan cita-cita saya mencetak anak-anak Papua yang hebat dan unggul.
Anak-anak memang harus kita beri sebanyak mungkin kesempatan untuk bermain. Model permainan yang sangat dianjurkan adalah berbagai jenis permainan yang dapat merangsang dia untuk melatih gerakan motorik (fisik). Bermain itu merupakan sarana belajar yang bagus untuk mengembangkan otak si anak. Bagi anak-anak bermain itu ya belajar dan belajar itu ya melalui bermain. Pada usia 3 tahun, anak ulai mengenal keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk belajar menulis. Latihan motorik halus yang diperlukan untuk belajar menulis. Latihan motoric dapat diawali dengan membuat garis, lingkaran, dan mewarnai.
Saya sangat bangga bisa mendidik anak usia dini, karena menjadi seorang guru PAUD, harus ceria, walaupun misalnya banyak masalah, pekerjaan menumpuk di rumah, masalah akan hilang ketika kita bertemu anak dengan karakter mereka yang unik. Saya sangat bangga sekali ketika ada anak yang mau mendengar cerita saya dan mau belajar bersama saya. Karena mau mengajak anak untuk dekat dengan kita itu tidak semudah yang kita bayangkan, seperti anak murid saya yang bernama ayas, anaknya tidak pernah mau senyum dan tidak mau bergabung bersama temannya, dia selalu minder ketika kita dekat dengannya, tapi kita tidak boleh biarkan ayas duduk sendiri, kita terus dampingi dia dimana pun dia duduk, agar dia bisa seperti teman-temannya yang lain.