MENGENAL PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MENGENAL PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 

MENGENAL PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Annisa Tri Wahyuni

Annisawahyuniianisa7902@gmail.com

Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

 

         Nama saya Annisa Tri Wahyuni, saya lahir di Jayapura 26 Juni 1999, saya anak ke 3 dari 4 bersaudara, anak dari pasangan Ardiansyah dan Sitti Fatima. Annisa adalah nama panggilan saya, saya bersekolah di SMA Negeri 1 Biak Kota, dan saya lulus pada tahun 2018. Saya mempunyai pengalaman kerja selama satu tahun sebagai guru disalah satu Taman Kanak-Kanak ‘AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL (ABA)’. Saya mendapatkan teman yang juga sebagai guru, saya belajar dan mendapatkan banyak ilmu dari mereka , ilmu yang sangat bermanfaat tentang Pendidikan Anak Usia Dini. Saya juga mendapatkan motivasi dari meraka bahwa menjadi seorang guru PAUD sangat menyenangkan tetapi  tidak mudah. Karena setiap anak memiliki karakter berbeda-beda dan kita sebagai guru harus pandai menguasai setiap karakter anak yang berbeda-beda.

          Sekolah merupakan suatu lembanga yang menjadi tulang punggung dan penentu kualitas dan mutu pendidikan suatu bangsa. Sekolah menjadi garda terdepan dan harapan utama membentuk generasi penerus bangsa yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara realitas dan impiris bangsa Indonesia, khususnya Provinsi Papua Barat membutuhkan keseriusan dan kerja keras dari berbagai pihak untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang masih tergolong rendah. Hasil survei “Trends in Internation Manth and Science” tahun 2007, yang dilakukan oleh Global Instite, menunjukkan hanya 5 % peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi. Hasil Studi tahun 2009 oleh Programme for International Student Assessment (PISA), menempatkan Indonesia pada peringkat bawah 10 besar , dari 65 negara peserta PISA (Mulyasa, 2013:60).

           Menanggapi berbagai macam persoalan  di atas, salah satunya upaya dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pendidik (guru). Oleh karena itu, program beasiswa unggulan dari Kemendikbud ini adalah langkah yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini di Tanah Papua. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mendapatkan Beasiswa untuk melanjutkan Pendidikan saya sebagai Mahasiswa di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, saya bersyukur karena belum tentu semua orang bisa mendapatkan Beasiswa ini.

           Salah satu organisasi yang saya ikuti saat ini IMM. Saya mengikuti Darul Arqom Dasar selama 4 hari saya dan ketiga teman  saya bermalam di kampus untuk  mengikuti  kegiatan Darul Arqom Dasar (DAD). Selama kegiatan DAD saya mendapatkan teman-teman begitu banyak dan  mendapatkan kajian materi yang sangat bermanfaat.  Saya bersyukur dengan banyak pengalaman yang saya dapatkan agar mudah kedepannya untuk memberikan ilmu yang bermanfaat untuk anak didik saya kedepannya agar menjadi anak didik yang berprestasi, cerdas, dan tangguh.

Menurut saya aspek penting yang harus diperhatikan dalam pendidikan anak usia dini adalah menitikibaratkan pada peletakkan  dasar kearah pertumbuhan  dan perkembangan fisik (motoric halus dan motorik kasar), kecerdasan spriritual, sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama), Bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilakui oleh anak Usia Dini.

          Sebelum saya kuliah saya sudah menentukan beberapa target atau rencana yang saya harus raih selama kuliah sebagai berikut.

  1. Kuliah dengan sungguh-sungguh sebagai bagian dari peningkatan kapasitas diri untuk meraih masa depan yang lebih baik atau cita-cita yang saya impikan, dan saya sangat yakin di Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong adalah tempat terbaik untuk meningkatkan kapasitas diri dan meraih cita-cita tersebut.
  2. Lulus tepat waktu, dan menjadi lulusan terbaik tingkat universitas.
  3. Menjadi mahasiswa berprestasi.
  4. Meraih hibah-hibah khusus untuk mahasiswa dari Kemenristekdikti.
  5. Aktif dalam organisasi kemahasiswaan.
  6. Kuliah samabil mengabdi di TK Alam Mentari Kabupaten Sorong.

Cita-cita saya kedepannya setelah lulus kuliah adalah:

  1. Membahagiakan Orang Tua. Semua anak pastinya ingin membahagiakan orang tua termasuk saya yang ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Cita-cita bisa tercapai atas berkat doa dan dukungan dari orang tua .
  2. Ingin menjadi guru teladan dan professional, karena menjadi guru adalah cita-cita saya sejak kecil, saya ingin membangun generasi-generasi penerus bangsa dengan cerdas, cerdik,dan berkualitas meningkatkan prestasi yang unggul kedepannya. Mengabdi untuk Tanah Papua, tiada henti dan tanpa tanda jasa.
  3. Mendirikan sekolah PAUD bermutu dan berkualitas untuknmendidik anak-anak yang cerdas dan berkompeten. Serta sebagai sarana membangun generasi-generasi penerus bangsa dengan meningkatkan prestasi yang unggul dan berkualitas untuk bangsa ini.

          Sekali lagi saya sangat bersyukur dan bahagia mendapatkan Beasiswa dari Kemendikbud, dengan ini saya bisa melanjutkan pendidikan saya kejenjang yang lebih tinggi. Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini, dengan ini saya akan berusaha menjadi mahasiswa yang terbaik dalam kesempatan yang diberikan.

           Saya secara peribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepada Kemendikbud Republik Indonesia yang telah memperhatikan kami anak negeri yang mengabdi di ujung Indonesia ini, dengan segala keterbatasan, namun semangat dan motivasi akan tetap membara.  Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PP Aisyiyah yang telah membantu saya untuk meraih beasiswa ini. Saya bangga menjadi bagain dari Aisyiyah, bagian dari Muhammadiyah, karena di Papua Aisyiyah dan Muhammadiyah tidak banyak berkoar-koar tentang NKRI harga mati, cinta tanah air, toleransi, dll, karena peringkat Aisyiyah dan Muhammadiyah bukan pada tataran verbal, tetapi sudah mengimplementasikannya. Dampaknya adalah Aisyiah dan Muhammadiyah diterima oleh semua kalangan di Tanah Papua, khusunya Provinsi Papua Barat. Aisyah dan Muhammadiyah adalah bagian dari gerakan saya, bagian dari hidup saya.