“ Perubahan Kurikulum Mempengaruhi Pendidikan Karakter”
Milla Wahyu Cahya Ningsih
(Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong)
Pendidikan dan keilmuan sangat penting sekali tetapi ada yang lebih penting yaitu akhlak tingkah laku dan unggah-ungguh terhadap orang tua dan yang lebih tua amat sangat penting. Adanya pembelajaran daring dibuat kesempatan siswa untuk belajar sebentar dilanjutkan dengan bermain yang lama dengan hp/laptop sehingga interaksi dengan orang tua sangat jauh walaupun dekat. Tingkah emosional pada anak atau siswa yang ketagihan hp/laptop sangat tinggi, sehingga materi yang diselingi dengan etika moral dan akhlak sangat berguna.
Nasib pendidik sekarang, munculnya PP 32 thn 2013 K13 telah menjebak pendidik ini kearah yang lebih buruk, khususnya SD. Katanya K13 mengutamakan pendidikan karakter itu benar secara teori. Tapi secara prakteknya itu malah memburuk banyak aturan setra aplikasi baik manual maupun online tentu hanya mengurangi konsentrasi guru dalam mengajar dan mendidik.
Siswanya pun semakin egois lagi dengan keluarnya peraturan pemerintah maupun peraturan menteri baru yang mengharuskan guru harus konsentrasi lagi dalam menguasainya. Padahal solusi yang tepat dan ringkas, harusnya kembalikan saja kurikulum KTSP atau kurikulum 2016 yang memberikan semua keputusan mendidik kepada guru dengan berbagai metode yang di buat oleh guru itu sendiri. Secara otomatis guru akan membentuk karakter siswa melalui hikmah-hikmah materi pembelajaran yang di sampaikan dimana guru akan dengan sendirinya memunculkan indikator tentang pendidikan karakter dan sikap.
Menjadi seorang guru bukanlah tugas yang ringan dan mudah tetapi tanggung jawab yang berat, seorang guru adalah panggilan hati bukan karena dorongan niat orang lain karena menjadi seorang guru adalah mengajar dan mendidik sesuatu ilmu kepada siswa supaya siswa menjadi berilmu dan memiliki karakter dan tingkah laku yang baik. Karena kita ketahui bahwa Allah menyuruh malaikat Jibril ketika Nabi Muhammad berada digua Hira dan kemudian di suruh untuk membaca, malaikat Jibril menyampaikan wahyu atas izin Allah dan kemudian Nabi Muhammad menerima wahyu tersebut kemudian untuk disampaikan kepada seluruh Manusia yang ada dimuka bumi. Nabi Muhammad adalah seorang guru yang besar yang mana harus mengajarkan apa yang telah diperintahkan . surat Alqur’an pertama kali adalah surat Al-Alaq. Kita yang sudah menjadi seorang guru bukan hanya berdasarkan pada tunjangan sertifikat saja yang harus diterima tetapi apakah kita sudah benar dalam menjalankan tugas dan benar menyampaikan ilmu kepada siswa dan mengajarkan karakter kepada mereka.
Setelah seorang guru memberikan ilmu kepada siswa-siswinya dengan metode-metode yang berfariasi, sehingga proses pembelajaran tidak boring dan tidak jenuh. Sehingga kurikulum K13 sangat menjadi kendala bagi guru yang sangat memiliki fariasi dalam pembelajaran dan ingin memasukan pendidikan karakter kepada siswanya agar siswanya memiliki kelakuan dan tingkah laku yang sangat baik dalam moral.
Saat ini yang sangat urgen untuk diperhatikan oleh orang tua dan pemerintah adalah bagaimana kondisi pendidikan anak-anak Indonesia dari visi serta misi para generasi yang sangat harus di perhatikan khususnya Pelajar Menengah Atas yang cenderung traubel maker dan menjadi pelaku tindak kriminal di tengah masyarakat yang tidak sedikit jumlahnya. Bagaimana orang tua dan pemerintah ikut memikirkan serta ikut peran dalam mengatasi hal tersebut dimana pendidikan yang ada di Indonesia dengan adanya kurikulim K13 yang mengutamakan pendidikan karakter malah lebih mempersulit pendidikan karakter itu sendiri di tambah lagi dengan peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang dominan merugikan para pendidik sengingga membuat pendidik menjadi takut bila melakukan kesalahan yang berakibat mereka akan di penjara dan lain sebagainya. Dengan adanya banyak peraturan dan perubahan kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan para pendidik sehingga banyak visi serta misi yang terbengkalai karana peraturan-peraturan dan kurikulum yang sangat kurang efektif dalam ranah pendidikan.
Jika mungkin pendidikan dikembalikan lagi dimana masa yang lalu mungkin pendidikan akan berubah kembali karena guru bisa lebih leluasa dengan pembelajarang yang akan di buat dan guru bisa lebih mengutamakan karakter dan moral pada peserta didik mereka Karena tidak takut dan tidak tertekan pada target kurikulum dan ancaman-ancaman hukuman yang ada di dalam peraturan pemerintah dan peraturan menteri sehingga semua akan bisa berubah dan menjadi lebih baik.