• Beranda
  • Artikel
  • PERBANYAKAN BUAH MERAH SEBAGAI SUMBER OBAT-OBATAN TRADISIONAL DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN (SERUI)
PERBANYAKAN BUAH MERAH SEBAGAI SUMBER OBAT-OBATAN TRADISIONAL DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN (SERUI)

PERBANYAKAN BUAH MERAH SEBAGAI SUMBER OBAT-OBATAN TRADISIONAL DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN (SERUI)

PERBANYAKAN BUAH  MERAH SEBAGAI SUMBER OBAT-OBATAN TRADISIONAL DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN (SERUI)

Oleh:

Rini.A.Beroperai

Maria.Rirei

Dosen Pembimbing: Roy Marthen Rahanra, M.Si.

(Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI PAPUA )

Tanaman buah merah merupakan salah satu komunitas tanaman endemik yang terdapat di wilayah Papua. Tanaman buah merah ini terdistribusi baik dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Dilihat dari asas pemanfaatan buah merah ini sangat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, selain itu juga bermanfaat untuk salah satu pangan alternatif masyarakat tradisional dalam hal kebutuhan konsumsi.

Buah merah di Kabupaten Kepulauan Yapen  mengalami penurunan diakibatkan karena jumlah permintaan pasar atau jumlah konsumen masyarakat terhadap buah merah ini meningkat. Menyikapi hal ini mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI PAPUA tertarik melakukan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan perbanyakan bibit buah merah.

Perbanyakan bibit buah merah ini dapat dilakukan dengan stek, dengan pengisian tanah ke dalam polibek di bawah bimbingan Roy Marthen Rahandra M,Si. selaku dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI PAPUA.

Menurut Roy Marthen Rahandra M.Si. tanaman buah merah merupakan salah satu bahan pangan alternatif yang digunakan di Kabupaten Kepulauan Yapen untuk meningkatkan imunitas/kekebalan pada tubuh. Buah merah dipercaya mampu meningkatkan kekebalan tubuh, terlebih dapat mencegah resiko penyakit HIV/AIDS.sifat antioksida didalam buah merah membantu tubuh kita menangkal masuknya radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan sel. Selain dimanfaatkan sebagai makanan,buah merah juga digunakan sebagai obat tradisonal,dimasa pandemic covid 19 seperti sekarang ini.

Dengan demikian, hal ini membuat mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI PAPUA ingin memperbanyak stek tanaman buah merah, dengan mengamati selama 3 sampai dengan 4 bulan. Apakah stek buah merah ini betul-betul bisa berhasil atau tidak.

Berikut ini langkah-langkah menanam  stek tanaman buah merah: Alat  yag digunakan adalah parang, bahan yang diperlukan adalah polibek dan tanah. Langkah-langkah: 1) Potong stek tanaman buah merah berukuran 10 cm sebanyak yang butuhkan. 2) Isi tanah dalam polibek. 3) Tanam stek kedalam polibek yang sudah terisi oleh tanah. 4) Letakan polibek yang sudah ditanami (stek tanaman buah merah) di tempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung. 5) Menunggu hingga 3 sampai 4 bulan penanaman stek tanaman buah merah.

Harapan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI PAPUA adalah dengan adanya penelitian ini masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen bisa memperbanyakan tanaman buah merah, dan menghasilkan stek buah merah yang sekucupnya.  Sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan bersama.