PENGARUH PENDIDIKAN KEPADA KUALITAS ANAK DI PEDALAMAN
PENGARUH PENDIDIKAN KEPADA KUALITAS ANAK DI PEDALAMAN
Oleh:
Daud Kayoi
(Mahasiswa Program Studi PGSD STKIP PGRI PAPUA)
Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika para anak yang tinggal di daerah pedalaman begitu sulit mendapat kehidupan yang bisa di bilang layak seperti anak pada umumnya. Anak pedalaman kesulitan untuk menempuh pendidikan yang sesuai dengan batas kelayakan pendidikan di Indonesia dan sulit untuk mengikuti akan perkembangan zaman yang sedang terjadi seperti sekarang ini.
Sungguh miris, bagaikan hati terasa tercabik-cabik karena pada zaman modern ini melihat masih ada sekolah-sekolah yang berada di daerah pedalaman belum bisa mendapatkan bantuan dan uluran tangan dari pemerintah, padahal Indonesia sudah merdeka 74 Tahun. Bahkan banyak anak-anak di daerah pedalaman yang belum bisa merasakan manfaat jaringan internet, alat komunikasi seperti telepon genggam, maupun televisi, terkadang di daerah pedalaman listrik pun tidak ada sehingga anak-anak kesulitan mendapatkan informasi yang ada di kota-kota, anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapat kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya.
Hal ini juga dapat disebabkan antara lain karena mahalnya biaya pendidikan, tidak adanya perhatian dari pemerintah pusat atau pun pemerintah daerah terhadap saudara-saudarah kita yang tinggal di daerah pedalaman . Sulitnya sarana transportasi yang menghubungkan daerah kabupaten dengan daerah di distrik-distrik yang ada di wilayah kabupaten tersebut ataukah memang tidak ada guru -guru yang mau ditetapkan di wilayah pedalaman atau daerah terpencil untuk mau mengajarkan masyarakat miskin agar mengenal ilmu pendidikan.
Menjadi seorang guru di daerah pedalaman bukan perkara mudah. Setiap pagi harus berjuang membelah udara pagi, suasana ini tentunya sangat di rasakan bagi guru yang bertugas di daerah pedalaman.
Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakmerataan kualitas pendidikan di kota dan di pedalaman adalah tidak memadainya sarana dan prasarana yang ada. Contoh yang umumnya yang dapat kita temukan adalah akses internet. Di kota akses internet sangat mudah didapat, di mana pun kita berada hampir setiap siswa SD sudah memiliki smartphone sendiri, dan itu di anggap hal yang lumrah. Bahkan tidak jarang orang tua memasang jaringan internet kapasitas wi-fi di rumah mereka. Berbeda dengan di desa atau pedalaman , seorang anak SD yang memiliki handphone sudah sangat luar biasa di mata anak-anak lainnya. Terlebih lagi, masih ada daerah-daerah pedalaman yang belum mampu menjangkau jaringan seluler. Hal tersebut tentu berpengaruh besar bagi perkembangan kualitas pendidikan pelajar Indonesia karena hampir semua informasi dapat di akses dengan cepat melalui koneksi internet. Itulah pengaruh dan perbedaan pendidikan di kota dan pendidikan di desa atau pedalaman.