Latar Belakang Keluarga Terhadap Karakter Anak

Latar Belakang Keluarga Terhadap Karakter Anak

Nur Rokhima

(Dosen Program Studi PG-PAUD FKIP UNIMUDA Sorong)

Melihat keadaan atau kondisi di Papua mayoritas penduduk menganggap remeh tingkah laku maupun karakter anak, karena dimana banyak orang tua yang tidak mengajarkan sebuah pendidikan karakter sejak dini. Karakter anak dapat dibentuk mulai dari hal yang kecil dan kemudian dijadikan sebagai kebiasaan yang baik, bukan malah sebaliknya tidak memperdulikan tumbuh kembang anak melalui karakternya. Dengan latar belakang orang tua yang mayoritas tidak menganggap serius tentang pendidikan dari segi lingkungan maupun sekolah, mereka hanya ingin hidup sebatas bisa mencari makan untuk hari ini dan besok.

Bagaimana ini tidak dapat menjadi masalah serius ? mereka para orang tua harus berperan penting dalam tumbuh kembang anak, mereka menjadi contoh dalam berbicara maupun berperilaku. Banyak dari mereka hanya memandang pendidikan sebagai hal yang sia-sia dan tidak bisa menghasilkan uang, tidak dapat dipungkiri bahwa hanya uang dan kerja keraslah yang menjadi pacuan dalam hidup.

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa kesadaran bagi orang tua tingkah laku maupun karakter anak dapat menjadi sebuah bom waktu yang dapat menyebabkan sebuah penyimpangan dikalangan masyarakat. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang suatu saat nanti dapat mengharumkan nama bangsa, menjungjung derajat orang serta menjadi warga negara yang baik tidak  melakukan sebuah penyimpangan dengan sengaja dan tujuan mempercah belah bangsa ini

Kita para pendidik maupun masyarakat harus berusaha bersama-sama dalam membangun karakter anak yang baik, memberikan dampak positif bagi anak, orang tua dan masyarakat. Dengan adanya sebuah penyuluhan terhadap orang tua untuk karakter anak tersebut maka orang tua harus berusaha dengan bekerja keras dalam sebuah misi membangun karakter anak yang baik.

Orang tua kadang sudah terpengaruhi oleh masyarakat yang mengatakan “biarkan saja mereka, mereka sudah besar”  dan karena kemanjaan orang terhadap anak mempengaruhi kinerja psikis yang menyebabkann anak tersebut sudah merasa ini yang terbaik untuk mereka. Dan karena itu lah orang tua harus ekstra dalam sebuah pendidikan karakter anak.

Latar belakang sebuah keluarga menjadi kunci dasar dalam pendidikan karakter anak, belajar membangun kepercayaan dan menjadi suri tauladan yang baik bagi anak tersebut. Orang tua harus memiliki ketrampilan mumpuni dalam pendidikan karakter anak, dan belajar dalam mendalami sebuah masalah atau pemicu terjadi nya penyimpangan sosial. Kalian para masyarakat papua tetap bersabar dengan keadaan ini serta banyak berdoa setelah itu usaha.

Pernahkah kalian melihat orang tua yang membawa anaknya itu sekedar berbelanja mereka juga butuh pendidikan, belajarlah untuk saling membantu satu sama lain dengan cara masing”. Keadaan ini saat memprihatinkan bagi anak-anak papua yang memiliki meansead “sekolah itu membuat bodoh, dan membuang waktu” dengan didukung sikap orang tua yang menganggap remeh sebuah pendidikan bagi perkembangan pola pikir serta pembentukan karakter anak.

Dengan ini diharapkan pendidik serta peran pemerintah lebih memfokuskan kepentingan pendidikan bagi anak-anak serta diberikan sebuah motivasi untuk kedepannya agar hidup anak-anak papua sebagai penerus generasi bangsa lebih baik dan sejahtera, maka dari itu kita perlu bekerja sama dan bekerja lebih keras lagi untuk mengubah meansead orang tua tersebut.

Memberikan penjelasan mengenai kemajuan pendidikan serta dampak yang akan didapatkan oleh anak-anak serta orang tua melalui pendidikan yang sudah disediakan, mereka harus sadar akan pentingnya sebuah pendidikan untuk masa depan anak begitu juga dampak untuk orang tua.

Belajar untuk mengerti, saling menghargai dan bekerja sama demi kemajuan pendidikan anak-anak papua, sebab ini menjadi tugas kita untuk membantu semampu kita menjadikan masyarakat papua lebih baik dari segi fisik maupun non-fisik. Membantu dalam ekonomi masyarakat dengan tujuan mempermudah anak-anak mengenyam pendidikan dengan semestinya.

Pendidikan diwajibkan 12 tahun dan sekarang pendidikan menjadi sangat penting dan menjadi faktor utama dalam kehidupan, pendidikan mengajarkan kita untuk berpikir kritis, menghormati orang yang lebih tua, kerja sama, dan lain sebagainya yang tidak diajarkan oleh orang tua.

Pendidikan tidak harus dari orang tua, namun pendidikan awal dan utama berasal dari orang tua karena sebagai keluarga hidup secara berdampingan dari bangun tidur sampe tidur lagi. Anak merupakan mesin fotocopy instan yang akan menirukan sikap orang tua dari yang baik sampe terburuk, karena anak belum sepenuhnya memiliki filter dalam pikirannya.

Anak merupakan aset penting dalam keluarga, karena anak merupakan peniru yang baik dan cepat dalam merespon rangsangan  maka berhati-hatilah dalam bertindak jika tidak ingin generasi kalian rusak. Belajarlah untuk mengendalikan diri sebagai orang tua dalam mendidik anak.

Bagi pendidik dalam membimbing peserta didik harus memiliki kemampuan yang mumpuni serta memiliki pengalaman yang serupa, dengan usaha bersama-sama untuk membentuk karakter peserta didik kita semua memiliki tanggung jawab yang besar.

Orang tua harus sadar akan pentingnya sebuah perkembangan karakter anak, memiliki rasa peduli membuat psikis anak menjadi lebih baik dan memberikan dampak positif. Dalam kondisi ini lah orang tua serta pendidik dapat memberikan sebuah pengajaran terhadap perkembangan karakter anak.

Karakter anak dapat dibentuk secara perlahan mulai dari hal kecil hingga hal yang penting dan besar, anak akan belajar dan mulai mengerti apa yang akan mereka lakukan memberikan dampak baik maupun sebaliknya.

Membimbing secara kontinue dapat mengasah kemampuan anak dalam sebuah perkembangan karakter, mulai mencari jati diri yang sebenarnya. Anak dapat mulai mengetahui betapa pentingnya sebuah interaksi antara orang tua, guru, teman dan masyarakat. Apakah ini menjadikan mereka lebih baik maupun sebaliknya.

Pada perkembangan teknologi sekarang anak perlu diarahkan agar dapat mengendalikan diri serta tidak rusak karakter anak karena adanya percampuran kebudayaan dari dalam maupun luar negeri yang menyimpang. Kita sebagai orang tua harus bisa memberikan perngarahan sesuai pemahaman anak, berikan mereka sebuah gambaran bagaimana dampak dari tingkah laku mereka dari yang negatif dan positifnya.