• Beranda
  • Artikel
  • MARNI MARSUKI RESMI MENAHKODAI SALIMA (PERSAUDARAAN MUSLIMAH) KAB. SORONG 2022-2027
MARNI MARSUKI RESMI MENAHKODAI SALIMA (PERSAUDARAAN MUSLIMAH) KAB. SORONG 2022-2027

MARNI MARSUKI RESMI MENAHKODAI SALIMA (PERSAUDARAAN MUSLIMAH) KAB. SORONG 2022-2027

Aimas, Pengurus Pimpinan Daerah Salimah (Persaudaraan Muslimah) Kabupaten Sorong Periode 2022-2027 resmi  dilantik Sabtu (26/11/2022). Pelantikan dilaksanakan di Aula Yayasan An-Nizham Sorong yang sarat dengan  ibu-ibu  berbusana dominan corak ungu menandakan keanggunan, semangat juang dan dedikasih yang tinggi.

Pelantikan pengurus Salimah mengusung tema Deklarasi PD Salimah Kab. Sorong dan Pelatihan Kepemimpinan Pengurus Salimah I.  Ketua Salimah Kab. Sorong  Marni Marsuki, S.Pd. dalam sambutannya menyampaikan  “ Perempuan harus bangkit, perempuan harus cerdas dan produktif baik dalam menjalankan tugas-tugas domestik maupun dalam menebarkan kebaikan di tengah masyakat.”

Dalam pelantikan ini juga hadir Ketua Wilayah Salimah Papua Barat  Siti Lailiyatul Chotimah, Ketua KESBANGPOL Kab. Sorong,  Pewakilan Pimpinan Daerah Aisyiah Kabupaten Sorong, Kepala Kemenag Kab. Sorong, Ketua Yayasan An- Nizham, Ketua GOW Kab. Sorong, Ketua GMT Kab. Sorong , Ketua BKMT Kab. Sorong, Ketua IPEMI Kab. Sorong.

Selain pelantikan pengurus Salimah Kab. Sorong, juga dilaksanakan pelatihan kepemimpinan dengan menekankan kerja tim (teamwork). Dengan membahas tiga pilar penting, pertama urgensi teamwork atau pentingnya kerja sama yang selaras dengan pemikiran bahwa  fitrah kehidupan seorang manusia tentu tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain dalam menjalankan proses kehidupannya selain hal tersebut perintah langsung yang termaktub di dalam Al Qur’an: QS. 3:103, 5:2, 61:4.  Kedua, kendala teamwork, dalam sebuah tim tentulah terdapat berbagai macam kendala yang ada, kendala tersebut sering kali menjadi titik kelemahan bagi tim. Kendala yang sering kali muncul di dalam tim antara lain: egois, mau menonjolan diri sendiri, tidak mau menerima kelebihan orang lain, tidak percaya diri, tidak siap menerima perbedaan dan yang kesemuanya itu berangkat dari yang namanya pernyakit hati.  Ketiga, membangun teamwork yang kokoh.  Jika kendala yang ada di dalam tim dijadikan sebagai kelemahan, dapat dipastikan tim tersebut tidak dapat berkembang. Sepatutnya kendala tersebut harus dijadikan sebagai cambuk agar tim menjadi semakin kuat dan solid. Hal yang harus dibangun antara lain: aqidah yang mapan, keikhlasan dan kejujuran, keterbukaan, siap menerima perbedaan, saling menghargai, bekerja sama dengan struktural yang rapi, dan pentingnya visi dan misi bersama dalam tim.AM/AH.