PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL BERBASIS BUDIDAYA PERIKANAN DI KOTA SORONG PADA MASA NEW NORMAL
Usaha perikanan merupakan salah satu kegiatan manusia untuk memanfaatkan sumberdaya hayati perairan yang meliputi mahluk hidup berupa hewani maupun nabati yang sangat penting dikembangkan, mengingat peningkatan jumlah penduduk dan meningkatnya pembangunan akhir-akhir ini yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan pangan dan sumberdaya perairan. Pengelolaan perairan Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya, baik perairan darat atau tawar, maupun perairan laut dan pesisir mengalami kendala-kendala dan sangat erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar, khusunya di wilayah sorong papua barat sehingga dengan alasan kebutuhan ekonomi dan kemiskinan serta sangat sedikitnya lapangan pekerjaan, menyebabkan masyarakat sekitar pantai wilayah papua khusunya kota sorong mencari penghasilan dari alam sekitar dan merupakan tempat pemenuhan kebutuhan ekonomi yang sangat mudah; ditambah kurangnya pengawasan dan pembinaan, laju kerusakan alam semakin besar dan semakin meningkat. Banyak masyarakat melakukan praktek ilegal di dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada, seperti penangkapan ikan dengan menggunakan bom, potasium dan penangkapan yang tak terkendali termasuk nutfah yang ada di wilayah tersebut dan tanpa memikirkan keberlanjutannya. Berbagai tata aturan dalam pemanfaatan sumberdaya, sebenarnya telah dilakukan, baik melalui undang- undang maupun peraturan di tingkat desa; namun sifatnya yang terbuka (open access) dan menjadi milik umum (common property), didukung dengan tuntutan kebutuhan yang cenderung terus meningkat, mendorong beberapa pihak untuk berperilaku kurang arif dalam memanfaatkannya.
Berdasarkan kondisi tersebut bahwa telah banyak sumberdaya perairan yang rusak terutama di daerah perairan darat atau tawar, maka perlu ada upaya yang dilakukan untuk mencegah meluasnya kegiatan pengrusakan sumberdaya perairan tersebut. Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan adalah dengan cara memadukan keinginan yang ada dalam masyarakat sekitar dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam rangka menjaga dan menyelamatkan sumberdaya perairan dari kerusakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mencari dan memfungsikan kembali adat kebiasaan masyarakat setempat di dalam mengelola sumberdaya mereka yang secara turun-temurun telah ada dan efektif dilakukan pada wilayah tersebut yang biasa disebut dengan kearifan lokal, ikut berperan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungannya. Namun demikian kearifan lokal juga tidak lepas dari berbagai tantangan seperti bertambahnya terus jumlah penduduk, teknologi modern dan budaya, modal besar serta kemiskinan dan kesenjangan. Adapun prospek kearifan lokal di masa depan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat, inovasi teknologi, permintaan pasar, pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati di lingkungannya serta berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan serta peran masyarakat lokal (Suhartini, 2009).
Kegiatan perikanan pengolahan hasil perikanan secara keseluruhan memiliki potensi yang dapat dikembangkan, melalui potensi hasil tangkap dan budidaya sebagai sumber bahan baku ikan olahan, yang mendukung lokasi sentra pengolahan yakni di Kecamatan Langgam, Kuala Kampar dan Teluk Meranti. Secara produktivitas, dan nilai ekonomi dapat dikembangkan dengan strategi yang sesuai pada produk olahan pangan lokal seperti jenis produk ikan asap (selais, baung, patin dan lele), udang kering (ebi), lomek kering, ikan kering. Potensi pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Pelawan yang menjadi produk unggulan yaitu ikan asap (selais, baung, patin dan lele), udang kering (ebi) dan lomek kering. Sentra pengolahan terletak di Kecamatan Kuala Kampar, Langgam, dan Teluk Meranti. Permasalahan utama adalah teknologi yang diterapkan dalam pengolahan masih sederhana, ketersediaan bahan baku dan produktivitasnya masih terbatas pada hasil tangkapan nelayan, karena sarana dan prasarana yang digunakan masih sederhana dan frekwensi melakukan pengolahan masih rendah. Strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan pengolahan perikanan (pangan lokal) adalah dengan: peningkatan produktivitas dan kualitas produk perikanan, menjalin kerjasama dan kemitraan dalam pemasaran dan permodalan, mengefesiensikan penggunaan sarana dan prasarana produksi perikanan, meningkatkan kualitas teknis dan motivasi sumberdaya manusia (pengolah ikan) dalam meningkatkan daya saing produk perikanan. Rencana tindak lanjut mendesak yang perlu dilakukan dalam pengembangan pengolahan pangan lokal berbasis perikanan di Kabupaten Pelalawan yaitu melakukan pembinaan berkelanjutan kepada kelompok usaha pengolahan ikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk agar memiliki daya saing tinggi dengan menjalin kerjasama dan kemitraan dalam proses pemasaran dan permodalan. *
oleh : Muh Ishar Difinubun, S.Pi., M.Si Akademisi Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Nur Meishah Mahasiswa Akuakultur FST
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong